Cegah Kanker Serviks Dengan Imunisasi HPV Gratis

October 16, 2019

Masih ingat dengan alm. artis Jupe yang meninggal dunia karena sakit kanker serviks? Ya, kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim dan umumnya tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Penyebab utama kanker serviks adalah kelompok virus yang disebut HPV (human papilloma virus) yang menginfeksi leher rahim yang umum ditularkan lewat hubungan seksual. Selain daerah kelamin, HPV juga dapat menginfeksi kulit dan membran mukosa di anus, mulut, serta tenggorokan.


Setiap wanita berisiko terkena kanker serviks apabila memiliki pola hidup yang tidak sehat. Seperti seperti jamak ganti pasangan dalam berhubungan seksual, merokok dan faktor kekurangan vitamin.


Gejala-gejala Awal yang Mungkin Muncul pada Penderita Kanker Serviks:

  1. Pendarahan tidak normal pada vagina, termasuk flek adalah gejala yang sering terlihat dari kanker serviks. Pendarahan biasanya terjadi setelah berhubungan seks, di luar masa menstruasi, atau setelah menopause. 
  2. Cairan yang keluar tanpa berhenti dari vagina dengan bau yang aneh atau berbeda dari biasanya, berwarna merah muda, pucat, cokelat, atau mengandung darah.
  3. Rasa sakit tiap kali melakukan hubungan seksual.   
  4. Perubahan siklus menstruasi tanpa diketahui penyebabnya, misalnya menstruasi yang lebihdari 7 hari untuk 3 bulan atau lebih, atau pendarahan dalam jumlah yang sangat banyak.



Foto: Pinterest.com

Di dunia, kanker merupakan penyebab kematian nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular. Diperkirakan 7,5 juta orang meninggal akibat kanker, dan lebih dari 70% kematian terjadi di negara miskin dan berkembang (WHO dan World Bank,2005). Jenis kanker tertinggi pada perempuan di dunia adalah kanker payudara (38 per 100.000 perempuan) dan kanker leher rahim (16 per 100.000 perempuan).

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, kasus kanker di Indonesia terjadi sebanyak lebih kurang 330.000 orang dengan kasus terbesar adalah kanker serviks atau kanker leher rahim. Sementara itu, data dari WHO _Information Centre on HPV and Cervical Cancer_ menyatakan bahwa 2 dari 10.000 wanita di Indonesia menderita kanker serviks dan diperkirakan 26 wanita meninggal setiap harinya karena kanker serviks.

Infografis: Kementerian Kesehatan RI

Program nasional pencegahan kanker leher rahim yang sudah dilaksanakan saat ini adalah dengan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA. Pencegahan kanker leher rahim akan semakin efektif jika dibarengi dengan melakukan upaya proteksi spesifik dengan memberikan imunisasi HPV


Vaksin HPV Gratis
Berdasarkan data WHO per September 2016 menunjukkan saat ini baru 67 dari 194 negara di dunia yang sudah mengimplementasikan program imunisasi HPV di negaranya, dan sudah banyak hasil dari penelitian yang valid dari negara-negara tersebut menunjukan manfaat yang bermakna untuk menurunkan beban penyakit kanker serviks dan  penyakit terkait infeksi HPV lainnya.

Imunisasi HPV merupakan pencegahan primer kanker serviks dimana tingkat keberhasilannya dapat mencapai 100% jika diberikan sebanyak 2 kali pada kelompok umur wanita naif atau  wanita yang belum pernah terinfeksi HPV yaitu  pada populasi  anak perempuan umur 9-13 tahun yang merupakan usia sekolah dasar.
Pemerintah merencanakan penambahan vaksin baru ke dalam program imunisasi nasional yaitu vaksin HPV dengan pemberian imunisasi HPV kepada siswi perempuan kelas 5 (dosis pertama) dan 6 (dosis kedua) SD/MI dan sederajat baik negeri maupun swasta melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

Kegiatan pemberian imunisasi HPV melalui program BIAS ini diawali dengan pemberian imunisasi di lokasi percontohan yang memiliki angka prevalensi kanker serviks yang tinggi dan dipandang memiliki kesiapan dalam melaksanakan imunisasi HPV, yaitu provinsi DKI Jakarta mulai bulan Oktober 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun 2017 di dua kabupaten di provinsi DIY yaitu kabupaten Kulonprogo dan Gunung Kidul.
Sedangkan untuk tahun 2019 di DKI Jakarta, Bali, Jawa Timur dan Yogyakarta.

Untuk program uji coba di DKI Jakarta dan Yogyakarta, pemerintah pusat bekerja sama dengan GAVI (Global Alliances fro Vaccine and Immunization), yang akan menghibahkan vaksin HPV untuk di Yogjakarta.





GAVI adalah kemitraan yang berkomitmen mendistribusikan penggunaan vaksin untuk meningkatkan kesehatan anak di negara-negara berkembang dalam bentuk hibah. Organisasi ini didanai oleh Yayasan Bill & Melinda Gates, sejumlah negara Eropa Barat serta beberapa organisasi amal lainnya.

Harga vaksin HPV sangat mahal, sekitar Rp.700.000 - Rp.1000.000 per dosis, namun jauh lebih kecil di bawah biaya perawatan kanker serviks di rumah sakit, jadi tergolong cost-effective.  Imunisasi HPV gratis bisa diperoleh di sekolah dasar saat bulan BIAS atau dipuskesmas. Tak hanya untuk anak sekolah dasar saja, tetapi vaksin HPV gratis ini juga diberikan kepada anak sekolah homeschooling, kejar paket maupun anak putus sekolah.  Jadi yuk jangan sia-siakan kesempatan emas ini ya....



You Might Also Like

0 comments